ss_blog_claim=28005160a7cc961a749671ac2088cce2 ss_blog_claim=28005160a7cc961a749671ac2088cce2

Photobucket

Photobucket

Premium Blog Templates

16 Negara Terlibat Cyber Attack ke Korsel

SEOUL - Terganggunya jaringan internet Korea Selatan (Korsel) akibat cyber attack selama tiga hari berturut-turut direaksi serius Biro Intelijen Nasional (NIS). Setelah serangan ketiga Kamis petang (9/7), NIS terus melacak alamat si penyerang. Sekitar 16 negara ditengarai terlibat dalam serangan virus tersebut.

Dugaan itu dipaparkan NIS di hadapan parlemen Korsel kemarin (10/7). Lewat penyelidikan yang dilakukan NIS sejak terjadi serangan pertama Selasa lalu (7/7), didapatkan 86 alamat IP (internet protocol) dari 16 negara. Di antaranya, Amerika Serikat (AS), Jepang, Tiongkok, dan Guatemala. Kini, alamat-alamat tersebut diblokir.

Meski tidak satu alamat pun yang mengarah pada Korea Utara (Korut), NIS tetap yakin Pyongyang berada di balik serangan tersebut. Sebab, tidak sulit bagi hacker alias peretas memalsukan alamat IP. Dengan demikian, saat alamat IP itu dilacak, alamat palsulah yang didapatkan. Lokasi asli si penyebar virus tetap aman.

"NIS menduga, Korut atau simpatisannya berada di balik serangan-serangan virus tersebut. Tapi, mereka belum bisa memastikan karena penyelidikan masih terus berjalan," ujar Park Young-Sun, anggota parlemen Korsel dari Partai Demokratik, seperti dilansir Agence France-Presse.

Selain Korsel, lalu lintas internet di AS terganggu akibat serangan tersebut. Jenis virus yang menginfeksi belasan situs pemerintah dan swasta di Korsel itu disebut botnet. Untuk memulihkan situs-situs penting yang terserang dan menangkal merembetnya virus tersebut ke komputer lain, NIS sibuk menyebarkan vaksin. Vaksin itu didistribusikan ke sebanyak-banyaknya komputer di Korsel.

"Kini, dampak serangan ketiga mulai bisa diatasi," ujar Park Cheol-Soon, pejabat senior Korea Communications Commission, kepada Associated Press.

Dia juga menyatakan bahwa serangan ketiga tidak terlalu besar. Sejauh ini, kata Park, hanya ada 96 kasus yang teridentifikasi di seluruh penjuru Korsel. (hep/ttg)

Courtesy : jawa pos




0 comments: